Kunci keberhasilan usaha perikanan adalah tersedianya benih yang baik/unggul, managemen pakan ikan, dan managemen kualitas air sebagai media hidup ikan. Bila memperhatikan hal-hal tersebut sangat mungkin usaha budidaya ikan akan sukses. Ditambah momen bongkar ikan saat suplai sedikit. permintaan banyak yang menyebabkan harganya pasti lumayan.
Benih yang unggul dihasilkan oleh sebuah panti atau hatchery pembenihan ikan yang menggunakan induk unggul. Darinya akan diproduksi benih yang unggul. Oleh karena itu para pelaku pembenihan harus mempunyai komitmen yang serius dan terus-menerus untuk memproduksi benih ikan yang unggul. Beberapa hal yang perlu diketahui agar dapat menekan penyimpangan produksi benih unggul itu di antaranya dapat saya sajikan berikut ini :
1. Gunakan induk yang murni hasil pemuliaan institusi yang terpercaya
Induk yang unggul adalah induk hasil pemuliaan yang resmi dirilis oleh pemerintah. Gunakan induk-induk ini agar produksi benihnya unggul. Petani ikan yang membesarkannnya akan mendapat keuntungan, karena pertumbuhannya yang bagus, produktivitasnya besar, tahan terhadap penyakit dan perubahan lingkungan, nilai FCR-nya kecil (efisiensi pakannya tinggi), interval pemeliharaannya lebih singkat, pertumbuhannya merata, dan lain sebagainya (bisa ditambahkan sendiri menurut kriteria yang Anda ingingkan).
2. Jangan gunakan induk jantan dan betina dari hasil seleksi dari satu pembesaran yang sama (benihnya dari tempat yang sama)
Ada sejumlah ikan yang masih mempunyai pertumbuhan yang bagus seperti patin siam atau ikan lainnya yang belum ada usaha pemuliaan induknya, sehingga belum dihasilkan induk yang mempunyai sertifikat Surat Keterangan asal Induk Ikan. Perolehan induknya dapat dihasilkan dari hasil seleksi dari pembesaran kolam yang berbeda. Yang penting asal benih yang digunakan berbeda. Namun demikian bila induk hasil seleksi ini bisa saja mempunyai kekerabatan yang dekat, walaupun asal tempatnya berbeda jauh. Faktor transfortasi benih sekarang sangat canggih. Benih dari Jawa dikirim ke Sumatra, Kalimantan dan tempat lain yang jauh sekalipun.
Seperti yang Anda tahu, bahwa ikan nila yang mudah berkembang biak ini sangat merugikan terhadap mutu ikan yang ada di suatu kolam. Banyak orang yang merasa untung kalau membesarkan ikan nila. Tidak perlu beli benih lagi katanya. Hal ini mungkin yang menjadikan terjadi kawin sekeluarga. Sudah otomatis benih yang dihasilkan kuntet. Terjadi degradasi mutu ikan.
3. Jangan gunakan induk asalan
Induk asalan adalah induk yang tidak diketahui asal usulnya. Induk ini sudah jadi dan disodorkan kepada Anda untuk dijadikan induk. Celaka tiga belas. Induk ini kalau benar induk asalany yang dari satu tempat pembesaran akan dan benihnya satu saudara akan menghasilkan benih ikan bermutu yang sangat rendah. Petani yang membesarkan benih ini akan kapok dan menjustifikasi atau menilai atau mengenang Anda seoalh-olah Anda penipu.
4. Jangan gunakan induk yang asal matang telur
Induk yang mermutu unggul harus diberi pakan ikan yang baik dan cukup. Ada kandungan proteinnya cukup dan jumlahnya memadai. Bila induk diberi pakan yang tidak bermutu akan menghasilkan telur yang bila menetas menjadi larva yang lemah dan akan mati menumpuk di dasar. Larva yang mati ini berwarna putih kertas dan sudah kelihatan benih ikan ukuran kecil atau larva. Walupun larva yang mati ini bisa bisa juga disebabkan oleh kualitas air yang jelek.
Biasanya pas induk di tempat usaha kita tidak ada induk matang gonad, Anda mendapatkan induk yang gendut matang ginad dari seorang teman ini, Anda harus hati-hati, janmgan-jangan induk ini bila dipijahkan akan menghasilkan larva yang lemah atau bahkan telurnya tidak menetas.
5. Jangan gunakan induk yang belang
Salah satu cara untuk mengetahui induk yang baik adalah dari warna tubuh induk ikan. Pada ikan nila merah, bila induknya berwarna merah dengan belang hitam, maka induk ini ada indikasi induk yang tidak baik. Kenapa ? Karena induk ini adalah persilangan antara induk merah dan induk hitam. Induk hasil persilangan tidak akan baik untuk menghasilkan benih.
Pada ikan hiaspun dengan menggunakan induk belang juga menghasilkan benih yang kurang bagus, baik segi penampilan warna maupun kualitas benihnya (gampang terserang penyakit dan tidak tahan terhadap perubahan cuaca sekalipun. Namun juga perlu memperhatikan bahwa dengan warna sesuai warna aslinya, bisa jadi induk tersebut masih ada sifat ressesif (yang tidak kelihatan/bersifat genetis) yang akan muncul suatu saat. Sifat ressesif ini bersifat negatif yang merugikan.
6. Jangan gunakan induk yang penampilannya hanya besar-besar saja
Induk hasil seleksi didapatkan salah satunya karena pertumbuhannya yang pesat. Ikannya besar-besar membuat Anda tertarik untuk menjadikannya sebagai indukan. Pada postingan saya dalam Yang Alat Kelaminnya Begini, Pertumbuhannya Bongsor ini memberikan ilustrasi ikan lele dumbo yang mempunyai pertumbuhan cepat (besar di antara yang lain) alat kelamin jantan dan tumbuh kurang sempurna. Bila digunakan induk, maka akan kurang bagus, karena kantong spermanya kecil.
Hal kedua adalah ikan yang performentnya (Fenotifnya) besar-besar juga dikuatirkan mempunyai sifat ressesif (sifat negatif) yang akan muncul di kemudian hari. Bila ressesitnya positif adalah kebetulannya saja.
7. Jangan gunakan induk yang bukan haknya
Hal terakhir adalah menggunakan indukan yang yang bukan haknya. Induk diperoleh dengan cara nemu, nadah, ambil atau hal lainnya yang bukan hak kita. Tahu kan Anda maksudnya. Induk ini tidak akan barokah. Bisa jadi hasilnya bagus, tapi terserang penyakit atau sudah terjual, dan uangnya tidak barokah juga. Tahu kan Maksud saya.
Demikian postingan amburadul ini, jangan langsung percaya apa yang saya tulis, Renungkan saja, secara logika Anda. Dan cari informasi lain yang berkompeten sebagai second opinion Anda.
Mohon komentar dan koreksinya yang kurang dan tidak pas.